Melatih Kemandirian Hari Ke 5
Melatih Menahan diri untuk tidak tertarik dengan apa yang Orang Lain Miliki
Siang itu, posisi saya sedang sengaja mencuci pakaian mengejar matahari, yang datangnya hanya sesekali di hari ini.
Dan pintu gerbang pun sengaja saya longgarkan untuk memudahkan saya membawa jemuran pakaian keluar pintu pagar.
Sesaat sebelum mencuci saya berpesan kepada anak-anak, "Dede, Aa, bunda mau mencuci pakaian dulu ya, kalian bermainnya dirumah dulu, nanti setelah mencuci kita main lagi"
"Iya nda", jawab mereka
Kira-kira 20 menit saya memutar pakaian, saat akan membilas pakaian,
"Kok suara anak-anak tidak terdengar lagi ya", ucap saya dalam hati
Secepat kilat saya berlari menghampiri, dan ternyata kakak beradik ini kabur (lagi) tanpa izin pemirsah 😂 ,dan pintu pagar pun terbuka lebar, lagi-lagi saya nyengir kuda, saya ambil kerudung dan kaos kaki untuk langsung mencari mereka di luar sana.
Dari satu rumah ke rumah lain, lalu pindah ke blok sebelah, sambil saya terus cek rumah yang biasa mereka datangi untuk bermain.
"Huhuhu, Aa dede main di rumah siapa ya??" ucap saya lirih, semakin khawatir
Tak lama, saya dapati sandal mereka dirumah salah satu tetangga saya, dan saya pun mengucap salam berniat untuk menjemput anak-anak, namun perbincangan dengan tuan rumah (orang tua temannya anak saya) tidak berakhir sampai disitu, obrolan semakin lama karena tetangga saya menanyakan kabar dan keberadaan saya beberapa minggu ini yang tidak ada dirumah saat keluar kota lalu.
Kehebohan dirumah tetangga semakin tidak kondusif, anak-anak mulai bertengkar, memperebutkan satu mainan yang bukan miliknya di wajah mereka pun menunjukan kelelahan dan mengantuk, mengingat ini memang waktunya mereka tidur siang, agak sulit membujuk mereka, saat ada salah satu dari mereka yang menangis dan berteriak, keduanya ingin di bela, keduanya ingin di dengar, saya pun memohon izin untuk pulang kepada tuan rumah, sekaligus memohon maaf atas keributan yang anak-anak buat.
Sesampainya dirumah, si bungsu langsung mencari posisi untuk bersiap tidur, sedangkan si sulung malah melanjutkan menangisnya disesi kedua 😁 dalam rengekan yang luar biasa, saya mencoba memberi pemahaman kepadanya
"Aa sedih ya tadi?" karena ga di kasih pinjam mainan sama dede"
Ia pun mengangguk, tanda mengiyakan
"Aa, mainan yang dede pegang itu bukan miliknya dede, dede pun pinjam punya hisyam"
"Aa, mau punya mainan seperti itu Nda"
"Kenapa?" tanya saya
"Aa mau mainan seperti punya hisyam"
"Aa kan punya banyak mainan juga dirumah, harus bersyukur dengan mainan yang Aa punya, ga baik selalu kepingin dengan yang orang lain punya"
Entah Rafif mengerti atau tidak, saat itu masih kembali melanjutkan rengekannya, sampai akhirnya berhenti sendiri lalu ia tertidur di samping adiknya.
Alhamdulillahnya saat bangun tidur, sudah tidak menanyakan apa yang dia inginkan tadi siang.
#HariKe5
#GameLevel2
#MelatihKemandirian
#KuliahBundaSayangIIP
Komentar
Posting Komentar