Memperhitungkan Situasi dan Kondisi

Jumat hari rafif terakhir tpa, sabtu minggu mau weekenan sama enin-aki, dan keluarga abi-umi-nafisa-naura (keluarga ipar atau om-tantenya rafif-syafiq)

Anak-anak sudah disounding dari jauh hari, jumat sore Ayah bakal jemput Aki-Enin di terminal bus, biasanya jadwal wajib kalau ada Aki-Enin itu beberes rumah, hahaha emaknya ga mau kena semprot (nyari aman sebelum kritikan menerpa)

Jadilah anak-anak di turunkan untuk ambil bagian, Aa&dede beresin mainan bunda rapihin dapur&kamar mandi (lokasi ini yang krusial banget buat di komenin) hahaha

Sambil anak-anak beberes anak-anak saya ajak hitung dilokasi mana ada mainan yang tergeletak, depan tv, ruang tamu, kamar belakang, samping dapur, dan kamar depan, waaah semua tempat ada mainan Aa ya nda, iya banyak kan A, bersyukur sama Allah ya Aa punya mainan banyak (kode keras buat ga nambah mainan,hahaha), dalam aktifitas kayak gini pun anak-anak rawan banget bentrok, dan benar terjadilah apa yang di khawatirkan, syafiq yang belum bisa di ajak kooperatif beberes, mainan yang sudah dibereskan rafif pun di awurnya lagi ke lantai, huuuuhuhff

Rafif agak kesal, ditinggalnya si adek pergi ngeloyor main menuju rumah temannya, syafiq yang ga suka di tinggal jadi berteriak "Ndaaaa dede di tinggalin Aa!!"
"Dede cape, ga mau beresin mainan lagi"

Saya yang sedang ada di kamar mandi beberes sambil memperhatikan mereka, jadi menunda pekerjaan dan mencoba menenangkan syafiq.

Hari ini minim perencanaan, tapi salut sama rafif, akhir-akhir ini memang saya sudah sering mengingatkan rafif, apabila sikon sudah tidak nyaman untuknya dan rafif merasa tertekan karena sikap adiknya, saya menyarankan rafif agar segera berpindah ke tempat lain untuk mencegah pertengkaran lanjutan. Meyakini saat ini rafif sudah mulai bisa memperhitungkan sikon dengan baik, alhamdulillah

#Tantangan10Hari
#HariKe9
#Level6
#KuliahBunSayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs