Melatih Kemandirian Hari Ke 9

Melatih untuk Berbicara dengan Baik , dan Tanpa Merengek

Kemarin lusa tanggal 3 Maret 2017, saya dan anak-anak sudah membuat jadwal dari seminggu lalu, untuk berkunjung kerumah nenek-kakeknya (orang tua saya) di Tangerang, untuk menunaikan janji yang diberikan suami saya dari awal februari lalu, karena belum sempat menengoknya di tangerang saat pulang dari luar kota lalu, karena waktunya memang sangat singkat dengan waktu kerja suami dan saat itu juga Syafiq mulai menunjukan kondisi yang kurang sehat, alih-alih mengunjungi kakek-neneknya, malah harus di larikan ke rumah sakit, hohoho

Mulai dari pagi, bangun tidur tidak menangis, tidak merengek dan membaca doa saat bangun tidur, Alhamdulillah kakak adik ini kompak, ketika salah satu bangun dengan merengek yang lain ikut mengingatkan.

Saat akan mandi pun, Rafif gagal mau mandi sendiri karena ayahnya masih merasa "tak apalah mumpung ayah masuk siang, ayah mau bantu dan menemani Aa mandi",  hanya saat sikat gigi saja yang saat itu Rafif kerjakan sendiri, Alhamdulillah.

Dan Syafiq belum mau mandi sendiri, tak apa ya de bertahap, bunda temani, alhamdulillahnya saat pipis dan pup Syafiq sudah mau membersihkan kotorannya sendiri, walau belum begitu bersih tak apa, Syafiq sudah ada keinginan yang besar untuk mencoba.

Tiba waktunya sarapan, walau tidak mau sarapan dengan nasi, anak-anak memilih sarapan kue bolu masing-masing bisa menghabiskan 6potong bolu kukus sendiri, Alhamdulillah lagi, suatu kemajuan mereka mau makan sendiri, jadi memudahkan saya packing pakaian hehe.

Bersyukur Alhamdulillah lagi, hari ini anak-anak diberi kesehatan, kondisi kondusif mereka mau di ajak bekerjasama dengan baik, dan kami berempat pun berangkat tepat pukul 11, walau Suami hanya bisa mendampingi sampai terminal, karena kami berangkat hari jumat saat suami masih harus bekerja.

Sesaat setelah duduk dan berpamitan dengan Suami, saya berpesan kepada anak-anak, kalau hari ini kita berangkat ke rumah oma-opa tanpa Ayah, dan nanti Aa dan Dede saat akan meminta sesuatu harus berbicara bergantian, berbicara dengan jelas dan baik ya, supaya bunda dengar ucapannya, tidak dengan menangis dan merengek, saat akan turun pun harus duduk dahulu tanpa terburu-buru lari ataupun menangis, bunda akan terus pegang tangan Aa dan Dede, oke?

Oke, jawab mereka serentak Alhamdulillah perjalanan pun dimulai. Sepanjang jalan anak-anak mulai berkelakar, bertanya ini itu, seru sekali, menumbuhkan rasa ingin tahunya agar semakin besar, masyaAllah, sayang banget jika kita melewatkan waktu di bus hanya dengan tidur.

Mulai dari menghitung truk yang lewat, tebak warna mobil, tebak nama-nama kendaraan, dan alat berat yang saat itu sedang ada perbaikan jalan, lepas itu mungkin mereka mulai lapar lagi, dan saya pun bertanya,

"Aa dede mau makan sama nasi atau kue bolu lagi dengan pisang?"

"Aa mau pisang dan kue bolunya lagi Nda", "Dede juga" jawab Syafiq meneruskan

Belum selesai membagi kue,,Syafiq merengek, meminta bagian kue bolunya lebih banyak dari Aa nya

Nah, dede lupa ya, ayo minta yang baik, tidak dengan menangis, dan bunda akan kasih kuenya masing-masing dua kepada kalian,

Alhamdulillah, Syafiq pun bisa diajak meminta dengan baik, walau air matanya tidak tertahan dan jatuh membasahi pipinya, "Waaah MasyaAllah dede memang anak shalih", tak lama senyum di bibirnya pun merekah.

Bercanda sudah, ngemil pun sudah, saatnya mereka beristirahat sejenak, sambil berpesan lagi,

"Nanti saat sudah sampai, jika bunda bangunkan kalian, tidak menangis ya, nanti ada Opah menjemput kita", lumayan masih ada waktu 30 menit lagi untuk akhirnya tiba di Tangerang.

30 menit berlalu, bapak kondektur pun berteriak memberitahu, tempat pemberhentian kami, dan saya pun membangunkan mereka, duduk sebentar dan segera berjalan ke depan pintu bus.

Ahh, Alhamdulillah sudah sampai, tak lama dari tempat kami berdiri, kakek pun tiba.

"Ndaaa, Itu Opah di sana" teriak anak-anak

#HariKe9
#GameLevel2
#MelatihKemandirian
#KuliahBunSayIIP