Kebutuhan dan Keinginan

Hari minggu, waktunya bermain full sama anak-anak, tidak mau melewatkan waktu sedikitpun bareng mereka, walau cuma ikutan kejar-kejaran di rumah atau sekedar menemani ayahnya memberi makan dan membersihkan kadang burung.

Mulai dari syafiq yang ikutan nyemprot air ke burung (memandikan burung) sampai ke rafif yang ikut ambil jangkrik untuk makanan burung, mereka lakukan dengan penuh suka cita.

Setelah kegiatan main air berakhir mandi dan selesai sarapan, anak-anak malah minta jatah jajan, weleh masih pagi ini teh A, De! *tepok jidat* 😂

"Nda dede mau jajan, kan udah makan dan mandi!"

Syafiq merajuk, pasalnya saya pernah keceplosan bilang saat mereka tidak ada keinginan sarapan dan mandi, agar nanti ketika selesai makan dan mandi "boleh jajan"

Nah lho senjata makan tuan kan jadinya, bunda ketempuhan 😅

Disini pun saya belajar memahami, kalau anak-anak itu memiliki kecerdasan "mengungkit" (seperti yang dijelaskan dalam buku Bunda Sayang hal.132)

Pas banget ya, bisa saya jadikan bahan tugas hehe,, jadilah saat itu juga saya memberikan pengertian beda antara kebutuhan dan keinginan.

Saya (S) : "Aa, Dede sudah makan?"

Anak-anak (AA) :"Sudah!" mereka menjawab bersamaan

S : "Kenyang ga?" Tanya saya

AA : "Kenyang Nda!" lagi-lagi mereka menjawab bersamaan

Syafiq (Sy) : "Tapi dede mau jajan,, kata nda klo sudah mandi boleh minta jajan!"

S : "Iya benar, tapi kan saat ini perut dede sudah kenyang, nanti kalau jajan perutnya semakin penuh, kalau muntah gimana?"

Sy : Nda dede ga jajan banyak kok nda cuma mau beli y*ku*t

Rafif (R) : Aa juga mau beli nda, Aa ga akan kekenyangan

Saya memberi pengertian begini,

S : "Oke, karena Aa dan Dede memang sudah sarapan dan insyaAllah ga akan sakit perut, Aa dan dede boleh jajan setelah bunda selesai cuci piring ya"

S : "Karena jajan itu namanya keinginan, dan bisa di tunda, dan Alhamdulillahnya Aa dan dede sudah memenuhi kebutuhan perut untuk sarapan biar gak sakit saat jajan"

S : "Yuk jajannya harus sesuai pesanan tadi ya, kita sisihkan uang jajannya dulu ya untuk disimpan"

AA : "Okee!" Mereka pun semangat bersahutan

Dari sini saya belajar berhati-hati juga agar tidak melukai perasaan anak-anak dan saya belajar konsisiten dengan apa yang sudah saya pernah ucapkan dihadapan mereka,

Baiklah, rezeki itu pasti kemuliaan yang harus dicari, semoga Allah terus bimbing kami memahamkan segala hal baik sejak dini.

#Tantangan10Hari
#HariKe4
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RezekiItuPastiKemuliaanYangHarusDicari
#CerdasFinansial

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulwap Parenting "Mengobati Innerchild Yang Terluka"

"Me Vs Mom"

Resume Tambahan Kelas BunSay