Sedekah, Menabung dan Tim Perencana Anggaran Perjalanan

Hari ini selain kami berencana membuat celengan sedekah, kami bertiga berencana untuk menjenguk tetangga kami yang sakit siang ini.

Setelah segala kegiatan pagi selesai kami menunggu waktu kepulangan ayah dari solat jumat, karena ya kami memang sekalian jalan saat ayahnya berangkat bekerja.

Dan kami pun berangkat berempat naik sepeda motor menuju rumah sakit, ngirit di tengah bulan hahahah...

Dalam perjalanan kali ini saya coba rangsang anak-anak untuk berempati dengan sesama, memberikan imaji positif, bahwa menjenguk orang sakit itu baik, dan orang yang menjenguk pun akan mendapatkan kebaikan, insyaAllah.

Kami berempat pun tiba di RS, dan kami menyempatkan membeli buah tangan untuk tetangga kami yang sakit, di kegiatan ini pun saya mengenalkan dengan memberi hadiah semoga kita bisa saling menyayangi antar tetangga, saling tumbuh rasa kekeluargaan, rasa perhatian, dan agar orang yang dijenguk pun merasa bahagia.

Alhamdulillah tanggapan rafif syafiq sangat positif sekali, mereka begitu antusias, tak sabar ingin masuk ke ruang rawat.

Tiba di persimpangan RS, kami berpisah dengan ayahnya, karena ayah harus bekerja, "Ayah... Dede belum salam sama ayah!" teriak syafiq kepada ayahnya

"Oiya ayah juga lupa, nanti dede yang baik ya sama Aa",

"oke yah", jawab syafiq bersemangat

Rafif dan saya pun ikut bersalaman.

Alhamdulillah ketemu juga ruangannya. Lumayan jauh, tapi anak-anak masih tetap bersemangat.

Kami pun bertemu dengan yang sakit, dan berbincang-bincang sebentar, saat waktu menunjukkan pukul 14.00 wib, kami pun berpamitan untuk pulang.

Saat di depan RS, saya menanyakan kepada mereka, ingin pulang berjalan kaki atau naik becak dahulu, mereka memilih naik becak, dan meminta juga naik angkot, diperjalanan mereka terlihat mengantuk.

Tapi mereka tetap bercerita, ingin ini dan iti saat turun nanti,

"iya masih jauh sayang" tegas saya. "Nanti kita masih harus naik angkot sekali lagi ya A, De"

Iya Nda. Aa mau beli minuman dingin ya nda, dede juga.

Oke! Jawab saya.

Sampai di rumah pun, kami tepar, dan anak-anak minta disiapkan makan, karena akan mengaji sorenya.

Setelah pulang mengaji, saya tadinya tidak kepikiran mengajak anak-anak merencanakan anggaran perjalanan, tapi saat di mesjid tadi,,karena saya menyelipkan buku "bunda sayang" jadi kepingin menceritakan ulang aktifitas hari ini, dan mengajak mereka untuk tau tentang anggaran perjalanan hari ini.

Heee, syafiq antusias menjawab setiap pertanyaan saya, mulai dari kendaraan yang kami pakai, berapa kali naik angkot, apa saja yang kami beli, syafiq antusias, sedangkan rafif mencoba membantu menghitung berapa dana yang sudah terpakai, rafif senang berhitung :D

Alhamdulillah saya selesai membuat catatan anggaran dadakan, dan anak-anak pun selesai membuat kesepakatan untuk bersedekah sehari 1000, dan jika ada lebihnya bisa untuk membeli kebutuhan mereka.

Panjang ya, semoga ada hikmah yang saya pelajari bersama anak-anak

#Tantangan10hari
#KuliahBunSayIIP
#Level8
#HariKe2
#RezekiItuPastiKemuliaanYangHatusDicari
#CerdasFinansial

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulwap Parenting "Mengobati Innerchild Yang Terluka"

"Me Vs Mom"

Resume Tambahan Kelas BunSay