Kesempitan Waktu dan Keinginan Anak
Alhamdulillah ala kulli haal, bersyukur di pagi hari dan berharap hari ini lebih baik dari kemarin, baik itu untuk diri saya pribadi, suami dan juga anak-anak.
Hari ini Allah kasih cerita berbeda, memang sejak hari senin lalu, rafif mulai mogok mengaji, dia bilang,
"Tangan Aa capek nda nulis terus, Aa ga mau ngaji ah, Aa bosan!"
Hmmh saya sendiri aja masih kadang naik turun ya moodnya, anak pun ga jauh beda, saya coba lihat dimana masalahnya, saya bujuk rafif untuk hari ini tetap berangkat mengaji, dengan segala upaya pendekatan, kesabaran dan pelukan, akhirnya dia mau juga berangkat.
Sampai di mesjid, saya pun langsung meminta izin berbicara dengan ustadzahnya, menceritakan keluhan rafif dan meminta bantuan agar rafif bisa tetap kerasan belajar disini, dengan porsi belajar yang sesuai dengan umurnya, mulai dari menyesuaikan aktifitas menulis yang tidak terlalu panjang, dan tidak terlalu banyak.
Pun saat setelah selesai berbicara empat mata, rafif bersikap seperti awal-awal masuk TPA malu, dan sungkan untuk memulai lagi duduk sendiri, akhirnya saya tanyakan,
"Yuk apa yang Aa mau, agar Aa bisa berani duduk lagi sendiri?"
Mungkin cara ini kurang tepat, ini kelemahan saya, hiks tergoda lagi untuk menuruti apa yang anak inginkan untuk menghindari semakin berlalunya waktu.
#Tantangan10hari
#Level8
#Hari7
#KuliahBunSayIIP
#CerdasFinansial
#RezekiItuPastiKemuliaanYangHarusDicari
Komentar
Posting Komentar