Aliran rasa Materi Komprod
ππππππππππππ
Resume Kulwap 28 Februari 2017.
ππππππππππππ
Berikut CV mbak Weni dan materi yang akan diberikan mbak Weni.
Nama : Weni Widiafransi
Alamat : Bekasi
Pekerjaan : PNS
Anak : Tiga
Anak 1 kelas 1 SMP
Anak 2 dan 3, insya allah homeschooling
Hobi : membaca
ππππππππππππππππππ
Aliran rasa Materi Komprod Oleh : Weni Widiafransi
Bahagia rasanya bisa menyelesaikan tantangan 10 hari di level 1 kelas bunda sayang komunikasi produktif pada tanggal 30 Januari 2017, masih ada tenggang waktu dari batas terakhir penyerahan tanggal 11 Februari 2017. Puji Syukur, belajar dari kelas matrikulasi sebelumnya yang rasanya seperti berkejaran dengan waktu dan karena belajar mengenali hal-hal yang berada didalam diri. Belajar untuk lebih tenang dan jangan dibuat menjadi beban tugas-tugas yang berjalan. .
Dari tugas-tugas yang berjalan disetiap tahapan kelas IIP tentu yang lebih dikedepankan bagaimana ilmu yang kita dapatkan di setiap tahapan kelas, dapat memberi nilai manfaat untuk diri, anak-anak, suami, keluarga dan lingkungan sekitar kita. Dapat di praktekkan setahap demi setahap. Ilmu bukanlah makanan siap saji, tapi sesuatu yang harus kita olah disesuaikan dengan kesiapan diri, keluarga dan sekitar kita.
Kami menyadari untuk belajar konsisten bukanlah perkara seperti membalikkan tangan. Tapi butuh proses dalam hal waktu yang cukup panjang, menikmati setiap rasa yang hadir disetiap perjalanan, naik turunnya irama hati, pikir, sikap dan tindakan, yang menjadi rangkaian tahapan menjadi satu kesatuan yang kita terima dan lalui kehadirannya.
Alhamdulillah mengikuti kelas IIP ini pun menjadi satu tahapan sebagai proses kami yang sedang belajar menjadi orangtua yang baik untuk anak-anak kami. Orangtua yang mau belajar menjadi teladan buat anak-anak.
Sejak menjalani homeschooling anak-anak, kami pun harus siap menghomeschoolingkan diri kami sebagai orangtua. Berani untuk mengakui kelemahan diri, mau terus berbenah diri, memperbaiki yang belum pas dan melangkah kearah yang lebih baik. Mengikuti kelas IIP ini menjadi salah satu langkah dari beberapa rangkaian perbaikan kearah tersebut. Apa yang kami inginkan dari homeschooling ini pun masih terus kami pertanyakan, kami terus perbaiki seiring proses belajar kami baik dari sisi kami sebagai orangtua maupun dari sisi anak-anak kami.
Kami belajar untuk mendokumentasikan proses belajar bersama anak-anak di group fb rumah belajar H&A. Sebenarnya sebelumnya sudah dibuatkan juga blog perjalanan anak-anak di blog pribadi saya. Tapi masih perlu perbaikan kembali. Insya allah bertahap kami bisa perbaiki dan konsisten mengisinya sebagai langkah untuk pembuatan portofolio anak-anak.
Karena belajar untuk tahapan dokumentasi homeschooling ini, tugas-tugas yang diberikan baik dalam kelas matrikulasi sebelumnya hingga kelas bunda sayang ini menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan homeschooling keluarga kami. Kami padu padan kan dan disesuaikan dengan tema yang diangkat di setiap level dalam setiap tahapan kelas IIP ini.
tips menulis :
Saya ingin berbagi Tips menulis dari penulis terkenal Dewi Lestari atau Dee yang pernah saya baca untuk bundprof di sini, yang menurut saya tips nya sangat membantu diri saya untuk terus belajar konsisten dalam menulis :
Keep it small, keep it going, dan teruslah menulis :)
Untuk penjelasannya :
1. Manfaatkan berbagai media di sekitar kita untuk belajar
Generasi sekarang beruntung memiliki digital media yang seharusnya bisa digunakan sebaik-baiknya untuk berkarya dan melakukan hal-hal yang berguna. Memang tak mudah dan banyak sumber bisa dijadikan bahan belajar menulis. Sekarang, dari berbagai media kita bisa belajar. Maka, manfaatkanlah.
2. βKeep it smallβ
Dee sangat menganjurkan kita untuk tahu dulu apa yang mau kita tulis. Mulailah dari hal yang kita tahu dan kita suka. Dengan menulis apa yang kita tahu dan apa yang kita suka, menulis akan menjadi lebih mudah, menyenangkan, dan tidak memberatkan. Itu langkah awal.
Langkah berikutnya adalah βKeep it smallβ, membuat target yang kecil-kecil dahulu. Begitu dia memaknainya. Tapi buat saya ini juga berarti kita harus selalu merasa kecil dan tidak tahu apa-apa, sehingga kita selalu memiliki rasa untuk mau belajar dan tahu lebih banyak hal. Buatlah target yang kecil-kecil dulu, misalnya menulis di blog, diary, dan lain-lain. Jangan langsung sekali menulis langsung ingin memiliki buku best seller atau dimuat di majalah ternama. Tidak jadi masalah jika itu tercapai. Kalau tidak, kamu malah akan cedera. Ingatlah bahwa menulis itu seperti melatih otot kita yang harus dilatih secara bertahap supaya tidak cedera. Jika dalam hal menulis, bisa jadi itu cedera oleh ekspektasi kita sendiri dan mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri kita terhadap kemampuan menulis kita. Pastikan terus menulis untuk melatih kemampuan menulis kita, buatlah target yang kecil-kecil dahulu dan terus ditingkatkan secara bertahap, sehingga perkembangan kita sehat dan tidak mencederai diri sendiri.
3. "Keep it going"
Yang terpenting terus, terus, dan terus menulis. Saat ini makin banyak media yang bisa dijadikan tempat kita berekspresi. Dalam menulis, kita punya blog dan berbagai media sosial. Kesempatan kita untuk bersuara dan berkarya makin banyak dan besar. Yang berarti saingan kita juga makin banyak. Tapi, dalam menulis, janganlah memikirkan atau tak perlu kita memikirkan saingan karena menurut Dee, menulis sebenarnya adalah perjalanan atau proses personal untuk mengenal diri kita sendiri. Tiap penulis memiliki ciri khas dan penikmatnya masing-masing. Penikmat pastilah sepasang dengan orang-orang yang kurang atau tidak menikmati karya kita. Semua karya akan mendapatkan perlakuan seperti itu. Lagi pula, kita tidak mungkin bisa memuaskan tiap orang yang membaca atau menikmati karya kita. So, just keep going and keep writing.
4. Menuliskah tanpa memikirkan tulisan kita akan laku atau tidak, akan jadi best seller atau tidak, akan disukai atau dibaca orang atau tidak
Karena dengan menulis sebetulnya kita sedang menghadiahi diri kita. Kita sedang mengukir sejarah. Seperti kata seorang penulis, Fahd Djibran, yang pernah menulis tentang keinginannya menulis karena tak ingin dilupakan sejarah. Fahd berujar jika dia lebih mengenal Promoedya Ananta Toer ketimbang kakeknya sendiri karena Pramoedya menulis sementara kakeknya tidak. Yaa, karena menulis berarti kita sedang menginggalkan sejarah.
So, keep it small, keep it going. Jangan menyerah. Teruslah menulis.
Mengelola waktu agar bisa setoran tepat waktu
1. Penting mengenali diri kita, kondisi diri, waktu yang kita miliki. Apa yang membuat tekanan kedalam diri, mungkin emosi diri atau hal-hal lain yang bisa mempengaruhi konsentrasi dan konsistensi kita.
2. Membagi tugas yang panjang dalam kegiatan yang lebih kecil.
Memecah tugas-tugas panjang yang biasanya kita tidak ingin melakukannya atau terlalu sulit menjadi beberapa kegiatan yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Ini akan mengelola baik stres maupun waktu kita.
Misalnya, kita dapat meluangkan waktu 10 menit setiap hari untuk bekerja pada tugas yang tidak menyenangkan atau panjang. Dengan menggunakan pendekatan ini, secara bertahap kita akan memiliki beberapa kemajuan, kita akan merasa lebih baik dan pada akhirnya kita akan dapat menyelesaikan aktifitas dengan cepat daripada terus menerus menunda hal tersebut.
3. Perfeksionisme membutuhkan waktu
Kita harus mencoba menghindari kesempurnaan. Berkutat tanpa akhir dalam mencari kesempurnaan untuk hal-hal sepele adalah buang-buang waktu dan tidak akan memberikan kita cukup waktu untuk menangani tugas-tugas yang lebih berguna dan mungkin lebih menyenangkan.
4. Kenali waktu dimana kita lebih produktif
Adalah normal bahwa kinerja kita tidak sama sepanjang waktu. Ada saat-saat dimana kita lebih produktif sementara, di saat lain produktivitas kita menurun karena berbagai alasan. Fase ini dapat terjadi pada hari yang sama.
5. Cobalah untuk tidak menunda hal-hal untuk nanti
Kita perlu belajar untuk mengatasi setiap tugas dan masalah ketika perlu ditangani. Cobalah untuk tidak menunda kegiatan untuk lain waktu, karena di bawah tekanan waktu kita lebih mungkin untuk melakukan kekeliruan dan mengambil keputusan yang salah.
6. Hindari hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian kita.
Selama jam kerja, cobalah untuk menemukan saat-saat di mana tidak ada yang bisa mengganggu kita melakukan aktivitas. Jika kita memiliki kebijakan pintu terbuka, kita mungkin harus menutupnya sesekali. Jika seseorang datang ke kantor kita ketika kita memiliki tugas yang harus diselesaikan, tolaklah secara lembut permintaannya dan jadwalkan waktu lain untuk bertemu dengan mereka.
ππππππππππππππππππ
Resume Tanya Jawab
ππππππππππππππππππ
1β£ Bunda Wening
Mbak Weni kan PNS, bagaimana membagi waktu antara menulis, tugas domestik, dan membimbing anak yang HS?
Jawab :
Ya mba wening masih belajar niih untuk membagi waktu, masih naik turun iramanya π. Dan kebetulan suami freeland, usaha sendiri, jadi bisa berbagi waktu pendampingan ke anak2.
Intinya pembagian peran bersama suami. Pada saat suami ada kerja yang harus keluar rumah, anak2 saya boyong kerja kekantor π¬. Dan dirumah saya sediakan perpustakaan kecil, mainan, alat tempur prakarya untuk anak ditempat2nya masing2 yang mudah terjangkau untuk anak2 pada saat2 bundanya tdk mendampingi.β
2β£ Bunda Nur
Salam kenal bu Weni..saya salut nih sama ibu. Kalo boleh tahu ibu PNS dinasnya dmn?
Jawab:
Salam kenal mba nur, Pns di Mahkamah Agung mba nur π.β
Mau tanya lagi ya bun, biasanya kalo menulis tugas bunsay itu jam brp?
Kan kerja juga soalnya. Selain dibantu suami apa punya asisten rumah tangga?
Jawab:
Kadang diperjalanan berangkat kerja saya siapkan kerangkanya dimasukan ke groupfb.
Sedapatnya bisa dimasukan. Nanti bisa dilanjutkan saat2 jam istirahat dikantor atau selepas kerja dirumah setelah mendampingi anak2 berkegiatan. Kebetulan saat ini kami baru pindahan ke bekasi, blm ada asisten yang membantu.β
Kerjasama yg baik dg suami dan manajemen waktu ya bun..jd malu saya.
Jawab:
Iya mba nur π
3β£ Bunda Vina
Anak2 ibu hs kan yah... lalu jika ibu bekerja bagaimana ibu mengatur jadwal hs nya anak2?
Jawab:
Anak 1 masih school, tapi tinggal dengan kakek neneknya. Yang ke 2 dan ke 3 yang insya allah jalani hs.
Sudah dijelaskan sedikit diatas mba Vina.β
Utk anak yang hs materi apa yang ibu prioritaskan bu?
Jawab:
Untuk materi ada agama, akhlak, seni, sains, bhs inggris, mtk, olahraga dll.β
4β£ Ai Rosmalia
Yg HS usia brp mba?
Jawab:
Yang hs anak ke 2 usia 8 th, dan yang ke 3 baru usia 4th.β
Mba weni sy jg mengHSkan anak k 2&ke-3. Usia 4,5 th dan 7,5 th. Skrg lg hamil lg, mulai merasa kerepotan dg aktifitas HS nya. Ada saran?
Jawab:
Setiap keluarga hs memiliki keunikannya masing2 disesuaikan dengan kondisi keluarga. Untuk usia anak yang relatif dalam rentang usia yang berdekatan, bisa dicarikan kegiatan yg bisa dilakukan bersama dengan tingkat kesulitan yang disesuaikan dengan usia masing2 anak.β
Trimakasih mba weni , mgkin krn ekspektasi sy yg agak tinggi jd ketika hal tsb tdk tercapai optimal krn kondisi sy,sy jd merasa krg mumpuni. Jd berfikir utk sementara sy masukin dl k sekolah formal.
Jawab:
Iya Mba Ai, mungkin sekali2 bisa belajar menurunkan ekspektasinya.. semoga ada solusi terbaik ya mba Ai πβ
5β£ Bunda Fitriyani
Salam kenal mbak weni, saya mau nanya juga..klo boleh tau alasan meng HS kan anak2 karena apa mbak?
Jawab:
Salam kenal juga mba fitri π. Kebetulan awalnya anak ke 2 kami tidak mau sekolahπ¬. Dan anak kami ada asma. Kalo dipaksa, sedih atau pemicunya sesaknya suka datang berkunjung. Jadi tidak tega rasanya untuk memaksanya, hingga kami bertemu, berkenalan dan jejaring komunitas hs. Hingga jatuh cinta dengan dunia hs πβ
Silakan bagi bundprof disini jika ada yang ingin sharing, curhat, tanya2 bisa dilanjutkan wa ke hp saya 08129495745 atau ke fbgroup rumah belajar H&A.
https://www.facebook.com/RumahBelajarHandA/
Pintu selalu terbuka yaa.. ππ
Komentar
Posting Komentar