_Review  Game Level  #3  Tantangan 10 Hari_

*Bagian 1*

*FAMILY PROJECT*

Selamat buat teman-teman yang sudah berhasil melampaui tantangan 10 hari di game level 3 ini tentang Family Project. Mulai dari bingung memahami apa itu family project, sampai akhirnya ada yang banyak ketagihan untuk memaknai setiap aktivitas menjadi  sebuah projek yang menyenangkan.

Family Project  adalah aktivitas  yang secara sadar dibicarakan bersama, dikerjakan bersama   oleh seluruh atau sebagian anggota keluarga dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama pula.

Jangan terlalu berat memikirkan sebuah family project, mulailah dari aktivitas-aktivitas sehari-hari yang biasa kita kerjakan di rumah, kemudian tambahkan manajemen dan organisasinya, jadilah sebuah family project.

Sehingga rumusnya adalah sebagai berikut

*ACTIVITY + MANAGEMENT AND ORGANIZATION = PROJECT*

*MANFAAT FAMILY PROJECT*
 

☘Family Project merupakan salah satu sarana pendidikan bagi seluruh anggota keluarga. Saat ini semakin sedikit keluarga yang menerapkan konsep pendidikan di dalam rumahnya, banyak diantara mereka menjadikan rumah sebagai sarana berkumpulnya anggota keluarga saja tanpa adanya aktivitas pendidikan. Sehingga makna berkumpulnya menjadi hambar, sekedar kumpul dan  kadang berlalu begitu saja tanpa arti.

 

☘Family Project juga menjadi salah satu sarana untuk membangun “bonding” di dalam keluarga. Tercipta ikatan batin antar anggota keluarga, sehingga hubungan menjadi semakin indah dan harmonis.

 

☘Family Project bisa juga digunakan sebagai sarana “Check Temperature" keluarga kita. Apakah hubungan antar anggota keluarga dalam kondisi adem ayrm berada di suhu normal atau sedang ada gesekan-gesekan yang selama ini tidak terlihat,  sehingga ada tantangan kecil saja selama menjalankan family project, suhu sudah memanas.

 

☘Family Project sarana menguatkan core values keluarga. Core Values tidak bisa hanya dituliskan besar-besar di kertas dan di tempel di dinding rumah. Core Values harus diujikan untuk mendapatkan sebuah keyakinan bahwa hal tersebut layak diperjuangkan. Ujian itu lewat family project.

☘Family Project apabila dijalankan denga sungguh-sungguh maka akan menjadi pijakan kita dan keluarga ke surga Apabila keluarga kita memang sedang berjalan menuju surga, maka tidak perlu menunggu sampai di akherat untuk merasakannya, kita bisa merasakannya sekarang saat di dunia bersama keluarga kita.

 

*BAGAIMANA CARA MEMBESARKAN FAMILY PROJECT ANDA?*

Diperlukan 2 hal penting untuk membesarkan Family Project yaitu KONSISTENSI dan KOMUNIKASI

 

*KONSISTENSI*

Konsistensi itu sangat bergantung pada hal-hal berikut ini:

a. Apakah family project ini membahagiakan seluruh anggota keluarga? ( Fun)

b. Apakah family project sejalan dengan values yang sedang diperjuangkan di dalam keluarga kita? ( values)

c. Seberapa unik family project anda dibandingkan family project yang lain? ( uniqueness)

d. Apa alasan kuat dari salah satu, sebagian atau seluruh anggota keluarga untuk menjalankan family project ini? ( Reason)

 
*KOMUNIKASI*

Komunikasi menjadi hal yang utama dalam rangka memperbesar family project kita, karena akan sangat bermanfaat untuk memantau dan membesarkan perjalanan family project dan membangun portofolio keluarga dalam menjalankan family project. Ada komunikasi internal dan ada komunikasi eksternal. Di dalam kedua komunikasi tersebut diperlukan dua hal yaitu MEDIA dan KONTEN

 
_Komunikasi Internal_

*MEDIA KOMUNIKASI*

*FAMILY FORUM*

Family forum adalah forum-forum ngobrol keluarga yang dibangun untuk mengetahui hobi anak-anak, aktivitas harian mereka, tren pengetahuan dan berita yang ada saat ini, kebutuhan seluruh anggota keluarga dan masalah atau tantangan-tantangan apa saja yang dihadapi oleh seluruh anggota keluarga.

Family forum ini bentuknya bisa beragam mulai dari ngeteh bersama ( tea time), ngopi bersama ( coffee break), ngegame bersama ( play on), ngemil bersama ( snack time) dll.

*KONTEN KOMUNIKASI*

Kami perlu menekankan sekali lagi tentang konten komunikasi. Satu hal yang sangat perlu kita ingat adalah kalimat ini:

*LAKUKAN APRESIASI, BUKAN EVALUASI*

Anak-anak belum memerlukan evaluasi, yang kita lakukan hanya memberikan apresiasi saja, karena hal ini penting untuk menjaga suasana selalu menyenangkan dan  membuat anak senantiasa bersemangat dalam mengerjakan projek selanjutnya.

Apabila ada hal-hal yang kita rasa penting untuk diperbaiki atau diubah strateginya, maka cukup anda catat saja, simpan dengan baik bersama satu file catatan projek ini, dan buka kembali saat kita dan anak-anak akan merencanakan projek berikutnya. Hal ini akan lebih membuat perencanaan kita lebih efektif, karena anak-anak akan melakukan perubahan menjelang  melakukan projek, bukan diberitahu kesalahan setelah melakukan sebuah projek. Efek yang muncul akan sangat berbeda.

 

*BAGAIMANA CARA MENGAPRESIASI*

 
Perbanyaklah membuat forum keluarga saat sore ngeteh bersama, atau sepekan sekali saat akhir pekan. Di Ibu Profesional, forum keluarga seperti ini terkenal dengan nama

*MASTER MIND*

Bagaimana cara menjalankan master mind, ciptakan suasana yang santai di rumah, kemudian tanyakan 3 hal saja:

a. Ada yang punya pengalaman menarik selama menjalankan projek ini?

b. Apa yang sudah baik?

c. Minggu depan hal baik apa yang akan kita lakukan?

Perbanyaklah apresiasi di forum-forum keluarga ini sehingga memunculkan inovasi-inovasi kecil yang dilakukan secara istiqomah di setiap kesempatan.

_Komunikasi Eksternal_

Family Project yang kita lakukan di dalam keluarga sebaiknya kita share kan ke dunia luar bisa via presentasi di depan para ahli yang memang kompeten di bidangnya. Di komunitas-komunitas keluarga yang selalu peduli terhadap perkembangan anak, maupun di media sosial yang kita miliki.

Proses berbagi mimpi dan inspirasi ini sangat bermanfaat untuk membesarkan family project kita dan proses bertemunya anak-anak dengan para sang maestro di bidangnya.

*AMATI ,TERLIBAT, TULIS*

Tantangan 10 hari yang sudah teman-teman lakukan ini sebenarnya membuat kita agar mau mendokumentasikan setiap aktivitas anak-anak, sehingga kita sebagai orangtua bisa mengamati perkembangan anak-anak dengan valid berdasarkan data dan tulisan kita.

 
Kita tidak akan pernah membandingkan anak-anak kita dan keluarga kita, dengan anak-anak orang lain dan keluarga orang lain. Karena diri kita sudah terlalu sibuk untuk mengamati diri sendiri, sehingga tidak ada lagi kesempatan untuk mengamati rumput tetangga.

Salam Ibu Profesional,

 
/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

Sumber Bacaan:

https://padepokanmargosari.com/2017/04/02/catatan-perak-2017-1-family-project/

Tanya-Jawab

[10/4 20:18] RizkaIIP: 😁😁 Mengapa kita sebagai orang tua cenderung lebih siap mengevaluasi dari pada mengapresiasi?

[10/4 20:21] MbWeningIIP: Apakah ada kaitannya dengan inner child kita teh?
Apakah kita sudah berdamai dan menerima inner child kita?
Karena saya pribadi masalah demikian berkaitan dg inner child.
Mungkin bunda lainnya bisa membantu menjawab

[10/4 20:25] RizkaIIP: Lagi2 inner child ya. Ini pun bisa berdampak buruk untuk anak2 di masa dewasa nanti. Ketika dia berada di sebuah komunitas akan berlaku sama seperti yang dilakukan orang tuanya..

[10/4 20:29] MbWeningIIP: Tah. Leres pisan teteh.
Masalahnya. Tidak semua orang mengenal apa itu inner child. Kalau mengenal saja tidak, bagaimana bisa accepting.
Ada pula yang sudah tau kalau ada inner child yang ada dalam dirinya tapi selalu denial (menolak) kalau dirinya tersakiti dan selalu berkata ~aku gapapa/aku baik2 aja~ (ini mah saya dulu😁)

[10/4 20:32] MbaYuniPjtn: Iyah... Dulu sy sering menolak.. Tp akhirnya belajar ikhlas menerima dan memaafkan masa lalu.. Sebelum kenal istilah innerchild, suami sy yg ngajarin supaya menerima masa lalu itu lalu memaafkannya 😻

[10/4 20:34] MbWeningIIP: Ihhhhhh *keren bangettttttttt*😻😻😻. Saya pun sedang dan masih berusaha membuang sampah masa lalu dan terus accepting teh.

#Melengkapi: accepting dalam bahasa agama dapat diartikan dg ikhlas😊

[10/4 20:39] MbaYuniPjtn: Ternyata, innerchild suami pun sama dgn saya. Baru ketahuan stlh 6 tahunan nikah. Tp suami bs dgn mudah menerima dan ikhlas. Beda ama sy yg baperan

[10/4 20:40] MbWeningIIP: Perempuan emang baperan teh. Kalau perempuan gak baperan, susah jadi ibu yang penyayang😁

Gabruk teh Yuni deh.
Saya temenin baperannya.
Yaqin teh😘

Mbak Azizah :
Klo menurut saya ya, krn kita semua sbg ortu itu selalu merasa lebih pintar, lebih tau, lebih paham. Jd senangnya memberikan penilaian 😪

Tanya :
[10/4 20:27] AstiIIP:
Kenyataannya menjalankan project ini saya kurang bs bersabar saat melihat kondisi yg tdk sesuai dg harapan.

Project jd tdk berjalan sesuai rencana karena anak lbh suka aktivitas lain yg menurutnya lbh menyenangkan 😔

[10/4 20:31] MbWeningIIP: Nah. Bagaimanakah proses family forum, sampai diputuskannya kegiatan tersebut menjadi project bun?

[10/4 20:34] AstiIIP: Itu dia masalahnya. Saya kurang mandiri jd lbh sering nginep drmh ortu. Sedangkan suami pulang dr radio tengah malam memilih pulang krmh kami yg letaknya lbh dekat dr radio & sekolah.

Jadi family forum kebanyakan lewat hp

[10/4 20:39] MbWeningIIP: Masih balita teh.
Follow the child. Nurutan budakna heula bahasa jermannya mah.
Anak umur segitu seringkali gak bisa dipaksa. Apa ketertarikannya, mungkin bisa digali dan dijadikan project. Siapa tau dari sana kita akan menemukan bibit-bibit/puzzle untuk melengkapi passionnya.

Kan dari kaya wawasan, kaya kegiatan, dan akan menjadi kaya karya inshaAllah😘

[10/4 20:45] DesianaIIP: 1. Tahapan cara membuat family project itu bagaimana. Apakah sesuai keinginan anak atau buat saja.

2. Untuk anak batita bagaimana project yang baik sedangkan pada usia itu anak dianjurkan main seinginnya dia dan bereksplore pada alam.

Matur nuwun 🙏🏻😊

👱🏽 Bunda...
Family project bisa melalui banyak  cara. Bisa dari keinginan anak...bisa juga dari kita (ortu) dalam bentuk tantangan2 seru pada anak. Lebih baik lagi jika kita sesuaikan dengan potensi anak yang kita ketahui.

Untuk batita...lakukan tantangan saja bunda. Dan ingat fam project ini untuk kita seleluarga ya. Jadi bisa kita buat tantangan asyik dalam bentuk lomba2 dengan batita. Seperti lomba memasukkan kaus kaki kedalam laci, lomba meniup tisyu, lomba menyiram tanaman.

Catat dan buat pemenangnya. Satukan lomba2 tsb dalam kesatuan tema. Misalnya tema kamar tidur. Berarti kegiatan lomba sekitar kamar tidur. Tema pekarangan dll

- Achmad Fehrizal (bang Ical) -

Tanya :
[10/4 20:59] ‪+62 857-9484-5071‬(Syerra Saindari) Punten tiba2 masuk kls, saya boleh berbagi cerita skligus bertanya kah?

Bgini,  pada family project kami  banyak nya kegiatan yang setiap hari kami lakukan. Seperti beres beres rumah kemudian memasak lalu membereskan lemari pakaian serta memilih pakain yang sudah tdk cukup untuk diberikan kepada yang mbutuhkan.
Apakah seperti itu sudah bisa d sebut family project?
  Apresiasi kepada anak itu maksudnya seperti  pujian kan yah?  Lalu ketika dalam proses nya tdk sesuai dgn yg d harapkan bagaimana?, saya kadang suka jadi sensi sendiri d belakang anak2 dan suami. Jadi judulnya beres beres tapi bukan nya beres tapi tambah berantakan. Memang pada akhirnya beres tapi jdi laamaa sekali.. (saya masih harus banyak belajar sabar)
Lalu apakah boleh mengulamg kmbali kegiatan yg sudah dilakukan, ketika anak meminta kmbali kgiatan itu?

Terima kasih sblmnya.. ☺☺

[10/4 21:18] MbWeningIIP: Bisa bun Syerra.
Aktivitas yang bu Syerra lakukan bisa disebut project. Tambahkan saja manajemen organisasinya (pimpro+wakil pimpro+pembantu umum misalnya dan tambahkan minimal 3 dari 5 sasaran SMART yang ada ).

Tujuan dari project tersebut juga sebaiknya dibicarakan dan disetujui bersama. Agar tercapai tujuan bersama yang diinginkan (tidak berjalan sendiri-sendiri karena ini home team, our family is our team)

Apresiasi yang saya lakukan (bunda lainnya boleh menambahkan) biasanya saya terima dulu pekerjaan anak "hwaw. Keren amat" atau "kakak bisa ya, hebat!" atau "masyaAllahhh anak sholihah"
Kalau anaknya udah selesai nih dengan kebanggannya bisa ditambahkan, dengan kata2 "mungkin akan lebih keren lagi bila gini gini gini kak, gimana menurut kakak?" sehingga komunikasi yang terbangun dua arah.

Ih sama pisan teh. Memaksa diri untuk meninggalkan kata ~efektif dan efisien~. Tapi saya bandingkan dengan tahun lalu peningkatan atas apa yang dilakukan anak2 itu nyata adanya. InshaAllah *proses tidak akan mengkhianati hasil* teh😘

Boleh banget teh lakukan project yang sama. Tapi mungkin kita perlu lakukan variasi cara, peningkatan tujuan yang akan dicapai, atau apapun menurut kreatifitas kita yang dapat merefresh project yang sama menjadi lebih menggairahkan😎

[11/4 11:07] MbAzizahIIP: Menanggapi ini, bila proses tidak sesuai dengan hasil, dengan kata lain kita mengalami "kegagalan" maka rayakanlah 😁. Kita menyebutnya false celebration 😅. Kumpulkan semua anggota keluarga buat pesta kecil, evaluasi kesalahan yg ada. Jd semua hasil harus dimaknai dengan bahagia walaupun hasilnya tdk seperti yg diinginkan. Krn yg terpenting dr sebuah fampro adalah proses belajar kita dlm menjalankannya, dan kita ambil pengalamannya agar kesalahan tidak terulang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulwap Parenting "Mengobati Innerchild Yang Terluka"

"Me Vs Mom"

Resume Tambahan Kelas BunSay