Cemilan Rabu #4

๐ŸŽ๐Ÿ๐ŸŒCemilan Rabu #4๐ŸŒ๐Ÿ๐ŸŽ

Materi 2 : Melatih Kemandirian Anak

*Mandiri dan Tanggung Jawab*

Kemandirian dan tanggung jawab adalah dua hal yang saling mengikat dan tidak dapat dipisahkan. Karena salah satu hasil dari kemandirian itu adalah bertanggung jawab.

Tanggung jawab berarti:
1. Melakukan hal-hal yang benar semata-mata karena prinsip bukan karena orang lain yang memaksa untuk melakukannya
2. Membuat pilihan dengan bijaksana, setelah menimbang semua pilihan
3. Membuat diri dapat dipercaya dan diandalkan atas tindakan-tindakan yang dilakukan sendiri

Mengapa tanggung jawab pada anak itu penting? Ingatlah, tujuan akhir dari keseluruhan upaya yang kita lakukan dalam mendidik anak adalah memungkinkan anak-anak kita hidup tanpa kita. Bagaimana pun sayangnya dan berkuasanya kita, kita tidak bisa menjamin bisa mendampingi anak-anak sepanjang hidupnya. Suatu saat kita harus rela melepaskan anak pergi โ€œmengepakkan sayapโ€ mereka dan terbang meraih dunianya sendiri.

Maka dengan melatih kemandirian kepada mereka, secara tidak langsung sebenarnya orang tua juga sedang mengajarkan tanggung jawab sedikit demi sedikit sesuai dengan berjalannya waktu perkembangan anak.  Keterampilan kemandirian yang dilakukan dengan konsisten, kontinyu, disertai dengan rasa ikhlas akan menumbuhkan tanggung jawab pada anak. Orang tua yang konsisten melatih kemandirian kepada anaknya sejak dini, akan mendapatkan sebuah perjalanan hidup yang menyenangkan pada diri anaknya dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Orang tua akan menikmati proses langkah benar dan salah langkah sepanjang kehidupan anaknya, karena setiap tahapan yang dilalui membawa anak ke tingkat kemandirian dan tanggung jawab yang lebih tinggi.

Bila kita melihat kasus-kasus mengenai anak-anak yang "bermasalah", maka kita akan ditunjukkan bahwa sebenarnya anak-anak seperti itu kurang mempunyai akuntabilitas. Mereka tidak memahami apa artinya bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakan mereka dan akibat-akibat yang harus ditanggung dari tindakan itu. Ketika seorang anak harus mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya, dia belajar lebih dari sekedar menyadari bahwa perilakunya  mempunyai konsekuensi bagi dirinya dan orang lain. Dia juga belajar bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri di dunia ini, mereka saling membutuhkan satu sama lain, mereka saling memiliki ketergantungan. Bila kita bertanggung jawab terhadap segala tindakan yang kita lakukan, sesungguhnya kita telah membuat sebuah perubahan dalam hidup ke arah yang lebih baik. Bukankah sebuah perubahan besar dimulai dari hal kecil? Maka mulailah melakukan hal kecil dalam kehidupan buah hati kita yaitu dengan membangun kemandiriannya.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

๐Ÿ“šSumber Inspirasi:

William Sears, M.D., Anak Cerdas: Peranan Orang Tua dalam Mewujudkannya, Emerald Publishing, Jakarta 2004

Marcus Rio Y., Cara Menumbuhkan Kemandirian dan Tanggung Jawab Pada Anak (2-6). www.antonrio.wordpress.com, 2010

Tri Pujistutik, S.Pd., Perilaku Mandiri, www.4stoety.wordpress.com, 2014

โ›…โ˜๐ŸŒˆโ›…๐ŸŒˆโ›…๐ŸŒˆโ›…๐ŸŒˆโ›…๐ŸŒˆโ˜โ›…
*BERKARYA dan MENJAGA AMANAH*

Selama ini orang selalu bertanya, apa mungkin antara mendidik anak, berkarya dan menjemput rejeki itu tidak bisa dipisahkan, apalagi dikorbankan?

Di awal kami menjalani kehidupan keluarga dulu, juga masih tidak tahu apakah hal tersebut benar atau tidak. Tetapi keyakinan yang muncul saat itu adalah

*Bekerjanya orangtua adalah bagian dari upaya menjaga amanah*

Pertanyaan berikutnya adalah

*Bagaimana caranya agar tidak ada yang dikorbankan?*

Di artikel kali ini kami menceritakan berbagai tahapan yang kami alami, untuk membuktikan bahwa antara

*Berkarya, Menjaga Amanah dan Menjemput Rejeki itu adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan apalagi dikorbankan*

Ada beberapa prinsip yang pak Dodik Mariyanto pegang selaku imam keluarga, di antaranya

Prinsip #1
*REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI*

Prinsip #2
*MENJADI PRODUKTIF ITU ADALAH IBADAH, SEDANGKAN RIZKI ITU URUSANNYA*

Prinsip #3
*BERSUNGGUH-SUNGGUHLAH KAMU DI DALAM, MAKA KAMU AKAN KELUAR DENGAN KESUNGGUHAN ITU*

Prinsip #4
*BERKARYA, MENJAGA AMANAH DAN MENJEMPUT REJEKI ADALAH SATU KESATUAN, TIDAK BISA DIPISAHKAN, APALAGI DIKORBANKAN*

Dengan memahami konsep ini saya jadi makin paham, bahwa

*_Allah sudah menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan padaNya, mengorbankan amanahNya, demi mengejar sesuatu yang sudah dijaminNya adalah sebuah kekeliruan besar_*

Selamat Menjemput Rejeki dengan penuh kemuliaan,

/Septi Peni Wulandani/

Dikutip dari:
https://padepokanmargosari.com/2017/03/16/berkarya-dan-menjaga-amanah/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulwap Parenting "Mengobati Innerchild Yang Terluka"

"Me Vs Mom"

Resume Tambahan Kelas BunSay